Penguatan SDM dan SDA Wujud Nyata Akselerasi Gratieks di Batas Negara RI-RTDL

Berita - 18 Jun 2021 | 12:07:49 WITA

Diposting Oleh : Muhammad Taufik Kamil


Penguatan SDM dan SDA Wujud Nyata Akselerasi Gratieks di Batas Negara RI-RTDL
Konten ini diproduksi oleh Tim Humas Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 42 tahun 2020 tentang Gugus tugas Peningkatan Investasi dan Ekspor Produk Pertanian, Badan Karantina Pertanian (Barantan) ditunjuk sebagai koordinator tim peningkatan ekspor.

Wujud nyata langkah konkrit yang dilakukan oleh Barantan antara lain memberikan kemudahan regulasi ekspor, menjalin sinergitas antar instansi maupun pelaku usaha serta dukungan operasional.

Salah satu dukungan operasional melalui Karantina Pertanian Kupang diberikan dalam bentuk Bimbingan Teknis Akselerasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor dengan tema Mendorong Komoditas Ekspor Pertanian di Wilayah NTT, yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini. (15/06).

Kegiatan dipimpin langsung oleh drh. Yulius Umbu Hunggar selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang dan di hadiri oleh Kepala Bidang Pengelola Perbatasan PLBN Wini, Kepala Dinas Peternakan TTU, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan TTU, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta instansi terkait lainya, hadir juga para eksportir, petani milenial serta kelompok tani.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang mengundang Dr. Ir. Arifin Tasrif selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor sebagai narasumber. Beliau memberikan pemaparan materi tentang Penguatan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam Dalam Rangka Akselerasi Program Gratieks.

"Petani milenial perlu menggerakkan diri dan menjadi contoh untuk masyarakat sekitar. Jangan terlena dengan zona nyaman sehingga tidak meraih peluang keuntungan yang lebih besar dari pengolahan bahan mentah yang sesungguhnya dapat menjadi potensi ekspor bagi masyarakat," ungkap Arifin.

Beliau juga menambahkan, "Para petani harus mau bersaing berinovasi mengembangkan hasil bumi NTT yang dapat menjadi produk unggulan NTT yang mendunia."

Selain itu, Yulia Dwi Kristanti, SP selaku Subkoordinator Karantina Tumbuhan Karantina Pertanian Kupang memaparkan materi Persyaratan Ekspor dan Gratieks. Beliau menyampaikan, "Konsep pelaksanaan Gratieks dimulai dari hulu (on farm), hilirirasi, border hingga di terima oleh negara tujuan."

Berdasarkan data IQ-Fast Badan Karantina Pertanian, data potensi ekspor komoditas pertanian NTT tahun 2020 mencapai lebih dari 500 miliar rupiah dengan 10 komoditas pertanian unggulan diantaranya kopra, asam jawa, kemiri, biji mede, gewang, vanili, arang, biji kakao, porang dan jamur.

Drh. Yulius Umbu Hunggar, mengungkapkan, "Karantina Pertanian Kupang, melalui program Gratieks dari Kementerian Pertanian ini berusaha untuk mensinergiskan seluruh instansi terkait dengan para petani dan pengusaha milenial, sehingga produk komoditas NTT dapat lebih memberikan keuntungan bagi masyarakat NTT khususnya."

#Gratieks
#KarantinaPertanianKupang