Pulau Sumba memiliki plasma nutfah unggulan berupa Sapi Ongole dan Kuda Sandelwood yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumba. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Pulau Sumba merupakan Zona Hijau PMK. Selain itu, komoditas pertanian unggulan yang berpotensi ekspor seperti Kacang Mede dan Kakao juga tumbuh subur di Pulau Sumba. 

Waikabubak (13/07) Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia telah menimbulkan ancaman serius bagi sektor peternakan. Sebagai upaya pencegahan masuknya wabah tersebut ke NTT khususnya Pulau Sumba, serta sebagai upaya untuk mendukung pengembangan komoditas berpotensi ekspor di Pulau Sumba, Karantina Pertanian Kupang menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) untuk pelaku usaha pertanian di Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Barat.

Mengusung tema Peningkatan Pengawasan PMK pada Ternak untuk Capai Target Gratieks, kegiatan dibuka dan diresmikan langsung oleh Yohanis Fransiskus Lema atau yang akrab disapa Ansy Lema selaku Anggota Komisi IV DPR RI. Kegiatan bimtek ini dihadiri oleh Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian setempat, unsur TNI dan Polisi serta perwakilan peternak dan petani dari masing-masing daerah.

Ansy Lema menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan penuh dalam upaya pencegahan penyebaran PMK serta pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Pulau Sumba.

Yulius Umbu Hunggar selaku Kepala Karantina Pertanian Kupang menekankan tentang bahaya PMK pada ternak serta dampak sosial dan ekonomi. Peningkatan pengawasan lalulintas komoditas pertanian di pintu pemasukan dan pengeluaran sangat ditekankan dalam upaya pencegahan penyebaran PMK di Pulau Sumba.

Dalam kegiatan bimtek ini disampaikan materi mengenai PMK serta Persyaratan Ekspor Komoditas Pertanian dan Gratieks. Syahdu Pramono selaku narasumber menyampaikan tentang pengenalan PMK serta strategi pencegahan penyebaran PMK. Darni R. D. Siala dalam materinya memaparkan tentang persyaratan ekspor, komoditas pertanian unggulan NTT yang berpotensi ekspor serta strategi dalam menghadapi adanya hambatan ekspor.

Demi menjaga kelestarian Sumber Daya Hayati yang ada di Pulau Sumba, Karantina Pertanian Kupang mengajak semua elemen pemerintah dan masyarakat bersinergi cegah masuknya HPHK dan OPTK di pintu pemasukan/pengeluaran.