Belu - Dukungan Badan Karantina Pertanian (Barantan) terhadap peningkatan ekspor komoditas pertanian terus dilakukan. Banyak hal dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) Barantan di daerah. Sosialisasi, koordinasi, dialog kepada masyarakat, mengunjungi petani, hingga memberikan pelatihan yang berkaitan dengan standar kelayakan ekspor komoditas pertanian. 

Selasa (22/12) Karsad, Kepala Bidang Kepatuhan Barantan bersama Yulius Umbu Hunggar, Kepala Karantina Pertanian Kupang hadiri pertemuan koordinasi peluang usaha ekapor dan investasi komoditas tanaman pangan di Kabupaten Belu sebagai narasumber. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu ini dihadiri Dirjen Tanaman Pangan melalui zoom meeting, BPTP Kupang, Dinas Perdagangan Kabupaten Belu, petani, dan pengusaha komoditas pertanian.

"Peran dari Barantan adalah sebagai economic tools yaitu dalam akselerasi ekspor dan implementasi teknis serta penerapan SPS (Sanitary and Phytosanitary) yang merupakan bagian dari kesepakatan World Trade Organization (WTO) berkaitan dengan hubungan antara kesehatan dan perdagangan internasional," jelas Karsad.

Karsad menambahkan secara rinci terkait Gratieks kepada tamu undangan yang hadir. Baik tugas dan fungsi karantina, peranan Karantina Pertanian dalam mendukung program Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor) Kementerian Pertanian baik dari hulu sampai ke hilir. 

Karsad menambahkan informasi tentang beberapa komoditas pertanian potensial ekspor asal NTT kepada hadirin. Diantaranya Asam, porang, madu, unggas (DOC), dan sarang burung walet.

Sebagai narasumber, Karsad berharap instansi terkait, petani, dan eksportir bersama-sama kementerian pertanian mendukung program Gratieks ini. 

SobatQ, yuk dukung ekspor komoditas pertanian Indonesia!!

#LaporKarantina

#KarantinaPertanianKupang