Kupang - Peningkatan ekspor produk pertanian langsung dari daerah sentra produksi saat ini terus diupayakan oleh pemerintah. Salah satunya adalah Badan Karantina Pertanian (Barantan) dengan dicanangkannya program Gratieks (gerakan tiga kali ekspor). 

Adanya program Gratieks ini diharapkan ekspor langsung produk pertanian dapat meningkat sehingga perekonomian petani dan daerah juga ikut meningkat. 

Setiap unit pelaksana teknis (UPT) daerah berkewajiban mendorong peningkatan ekspor produk pertanian andalan daerahnya. Seperti juga Karantina Pertanian Kupang. Demi mendukung program ini, sosialisasi dan koordinasi terus digalakkan. Bahkan mendatangkan Junaidi, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama, dan Informasi Perkarantinaan bersama Karsad, Kepala Bidang Kepatuhan Barantan di Kupang, Senin (21/12).

Dalam sambutannya, Junaidi yang didampingi Yulius Umbu Hunggar, Kepala Karantina Pertanian Kupang menjelaskan peran Barantan kepada instansi terkait dan juga eksportir yang hadir dalam kegiatan. "Peran dari Barantan adalah sebagai economic tools yaitu dalam akselerasi ekspor dan implementasi teknis serta penerapan SPS (Sanitary and Phytosanitary) yang merupakan bagian dari kesepakatan World Trade Organization (WTO) berkaitan dengan hubungan antara kesehatan dan perdagangan internasional," ujar Junaidi.

Junaidi menambahkan bahwa Karantina Pertanian merupakan bagian dari sistem perlindungan kesehatan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan.

Junaidi mengajak instansi terkait yang hadir Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, SPP Lili, Dinas Peternakan, PT. Garuda cabang NTT, Karantina Ikan, PT. Pelindo III cabang Tenau, KSOP, dan eksportir bersama-sama mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian dari NTT di tahun 2021 nanti.

#LaporKarantina

#KarantinaPertanianKupang